Pemberian bantuan berupa scaffolding untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa kelas V SDN 01 Pedawang
Main Article Content
Abstract
The purpose of this study is to improve the creative thinking skills of fifth grade students of SDN 01 Pedawang through scaffolding assisted learning. This research was designed in two cycles, each cycle with the stages of planning, implementing actions, observing and reflecting. The results showed that the students were at a moderately creative level as many as 7 students, and 2 other students were at a less creative level; scaffolding-based mathematics learning can improve student learning outcomes. This can be seen in the percentage of students' classical completeness which initially in the first cycle reached 66.67% to 88.89% in the second cycle. Furthermore, scaffolding-based mathematics learning can increase student activity.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Ananda, R. (2019). Penerapan metode mind mapping untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa Sekolah Dasar. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 1(1), 1-10.
Budiningsih, C. A. (2008). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Cahyono, A. N. (2010). Vygotskian Perspective: Proses Scaffolding untuk mencapai Zone of Proximal Development (ZPD. [Online].
Firdaus, F., As' ari, A. R., & Qohar, A. (2016). Meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis Siswa SMA melalui pembelajaran open ended pada materi SPLDV. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 1(2), 227-236.
Hagi, N. A., & Mawardi, M. (2021). Model Problem Based Learning untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa Sekolah Dasar. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(2), 463-471.
Hasan, B. (2015). Penggunaan scaffolding untuk mengatasi kesulitan menyelesaikan masalah matematika. Apotema: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, 1(1), 88-98.
Muhtarom, M., Sugiyanti, S., & Endahwuri, D. (2015). Pengembangan perangkat pembelajaran mata kuliah Kalkulus Lanjut 1 dengan scaffolding berbasis kemampuan pemecahan masalah. Media Penelitian Pendidikan, 9(1), 150968.
Murni, D., Romlah, S., & Hodijah, N. (2016). Penerapan blended learning berbasis scaffolding untuk meningatkan kemampuan berpikir logis dan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Biologi Umum. Biodidaktika: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya, 11(1).
Qayumi, S. (2001). Piaget and His Role in Problem Based Learning. Journal of Investigative Surgery. 14. 63-65.
Sidik, G. S. (2016). Analisis proses berpikir dalam pemahaman matematis siswa sekolah dasar dengan pemberian scaffolding. JPSD (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar), 2(2), 192-204.
Siswono, T. Y. E. (2016). Proses berpikir kreatif siswa dalam memecahkan dan mengajukan masalah matematika. Jurnal Ilmu Pendidikan, 15(1).
Siswono, T. Y. E., & Novitasari, W. (2007). Meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa melalui pemecahan masalah tipe” What’s Another Way”. Jurnal Trasformasi, 1(1), 1-13.
Suparno, P. (2001). Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta: Kanisius.
Utami, P., Supeno, S., & Bektiarso, S. (2019). Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis inkuiri dengan bantuan scaffolding konseptual untuk meningkatkan keterampilan penalaran ilmiah fisika siswa SMA. FKIP e-PROCEEDING, 4(1), 134-140.
Yulaelawati. (2004). Kurikulum dan Pembelajaran: Filosofi Teori dan Aplikasi, Bandung: Pakar Raya.